Kabupaten Pringsewu

Pringsewu adalah salah satu kabupaten di Provinsi LampungIndonesia. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 29 Oktober 2008, sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus. Kabupaten ini Terletak 37 kilometer sebelah barat Bandar Lampungibu kota provinsi.[5]

Saat ini Pringsewu disetujui menjadi kabupaten tersendiri karena perkembangannya yang bagus, baik dari segi pendapatan daerah, taraf ekonomi maupun pendidikan penduduk. Mata pencaharian yang utama di Pringsewu adalah bertani dan berdagang.

Sejarah

Sejarah Pringsewu diawali dengan berdirinya sebuah perkampungan (tiuh) bernama Margakaya pada tahun 1738Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-Pubian yang berada di tepi aliran sungai Way Tebu (4 km dari pusat Kota Pringsewu ke arah selatan saat ini).

Kemudian 187 tahun berikutnya yakni pada tahun 1925 sekelompok masyarakat dari Pulau Jawa, melalui program kolonisasi oleh pemerintah Hindia Belanda, juga membuka areal permukiman baru dengan membabat hutan bambu yang cukup lebat di sekitar tiuh Margakaya tersebut. Karena begitu banyaknya pohon bambu di hutan yang mereka buka tersebut, oleh masyarakat desa yang baru dibuka tersebut dinamakan Pringsewu, yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya Bambu Seribu.

Saat ini daerah yang dahulunya hutan bambu tersebut telah menjelma menjadi sebuah kota yang cukup maju dan ramai di Provinsi Lampung, yakni yang sekarang dikenal sebagai Pringsewu’ yang saat ini juga merupakan salah satu kota terbesar di Provinsi Lampung.

Selanjutnya, pada tahun 1936 berdiri pemerintahan Kawedanan Tataan yang beribukota di Pringsewu, dengan Wedana pertama yakni Bapak Ibrahim hingga 1943.

Selanjutnya Kawedanan Tataan berturut-turut dipimpin oleh Bapak Ramelan pada tahun 1943, Bapak Nurdin pada tahun 1949, Bapak Hasyim Asmarantaka pada tahun 1951, Bapak Saleh Adenan pada tahun 1957, serta pada tahun 1959 diangkat sebagai Wedana yaitu Bapak R.Arifin Kartaprawira yang merupakan Wedana terakhir hingga tahun 1964, saat pemerintahan Kawedanan Tataan dihapuskan.

Pada tahun 1964, dibentuk pemerintahan Kecamatan Pringsewu yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Selatan sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1964, yang sebelumnya Pringsewu juga pernah menjadi bagian dari Kecamatan Pagelaran yang juga beribukota di Pringsewu.

Dalam sejarah perjalanan berikutnya, Kecamatan Pringsewu bersama sejumlah kecamatan lainnya di wilayah Lampung Selatan bagian barat yang menjadi bagian wilayah administrasi Pembantu Bupati Lampung Selatan Wilayah Kotaagung, masuk menjadi bagian wilayah Kabupaten Tanggamus berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1997, hingga terbentuk sebagai daerah otonom yang mandiri.

Kabupaten Pringsewu merupakan wilayah heterogen terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, dengan masyarakat Jawa yang cukup dominan, disamping masyarakat asli Lampung, yang terdiri dari masyarakat yang beradat Pepadun (Pubian) serta masyarakat beradat Saibatin (Peminggir).

Kabupaten Pringsewu mempunyai luas wilayah 625 km2, berpenduduk 377.857 jiwa (data 2011) terdiri dari 195.400 laki–laki dan 182.457 perempuan.

Kabupaten Pringsewu terdiri dari 96 pekon (desa) dan 5 kelurahan, yang tersebar di 9 kecamatan, yaitu Kecamatan Pringsewu, Pagelaran, Pardasuka, Gadingrejo, Sukoharjo, Ambarawa, Adiluwih, Kecamatan Banyumas dan Pagelaran Utara.

Dari segi luas wilayah, Kabupaten Pringsewu saat ini merupakan kabupaten terkecil, sekaligus terpadat di Provinsi Lampung.

Pembagian administratif

Pembagian wilayah kabupaten Pringsewu per kecamatan.
Pembagian wilayah kabupaten Pringsewu per kecamatan.

Kabupaten Pringsewu terdiri dari sembilan wilayah kecamatan, yaitu:[6]

  1. Kecamatan Pardasuka
  2. Kecamatan Ambarawa
  3. Kecamatan Pagelaran
  4. Kecamatan Pagelaran Utara
  5. Kecamatan Pringsewu
  6. Kecamatan Gading Rejo
  7. Kecamatan Sukoharjo
  8. Kecamatan Banyumas
  9. Kecamatan Adiluwih

sumber : Stmik pringsewu

AMP DAN BEM STMIK PRINGSEWU ADAKAN TALK SHOW KEBANGSAAN

BEM STMIK PRINGSEWU ADAKAN TALK SHOW KEBANGSAAN


ANSOR Kabupaten Pringsewu – Refitalisasi Gerakan Pemuda Pringsewu dalam Mengimplementasikan Empat Pilar Kebangsaan, itulah tema yang disajikan pada acara Talk Show Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Aliansi Mahasiswa Pringsewu (AMP) dan BEM STMIK Pringsewu, senin sore (30/11/2015) di Auditorium Kampus STMIK Pringsewu.

Acara yang dihadiri oleh OKP, Ormas, LSM, OSIS dan BEM se-Kabupaten Pringsewu ini menjadi momentum penting dalam pemberian wawasan tentang 4 Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI) dengan menghadirkan narasumber;
1. Drs. H. Wanawir AM. MM. MPd. Tokoh Akademisi Pringsewu,
2. Tuparno, Kodim 04-24 Tanggamus,
3. AKP. M. Daud, SH. Polres Tanggamus.

Dalam Talk Show tersebut para narasumber memaparkan materi tentang wawasan kebangsaan yang saat ini sedang digalakan secara nasional oleh Pemerintah.

Menurut Drs. Wanawir, yang menyampaikan materi Kebangsaan dari sudut pandang Akademis mengatakan, “sebagai kaum intelektual muda, para pemuda di kabupaten Pringsewu di harapkan lebih pro aktif lagi dalam upaya mengimplementasikan 4 pilar kebangsaan yaitu dengan cara mempelajari kembali Pemahaman, Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila (P4) yang di era orde baru dikenal dengan Penataran P4”.

Sementara itu, AKP M. Daud dan Tuparno, memberikan pemaparan wawasan kebangsaan dari sudut pandang Hukum.

Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Beberapa penanya dari BEM STIT Pringsewu dan PMII, menanyakan tentang bentuk riil cara mengimplementasikan 4 pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut AKP M. Daud, “contoh yang paling sederhana adalah dengan sering mengadakan acara seperti ini, jangan cuma sekali tapi harus berkesinambungan”.

“Semakin banyak yang tahu maka semakin banyak pula yang mengimplementasikannya, kalau perlu sebulan sekali kegiatannya” tegas M. Daud

Kodim Kirim Bantuan Banjir Bandang ke Jabar

STMIK Pringsewu bersama Kodim 0424 Tanggamus mengirimkan bantuan dana untuk korban banjir bandang di Garut Provinsi Jawa Barat, yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu.

Kegiatan kemanusian tersebut didukung sepenuhnya oleh presiden badan exekutip mahasiswa (BEM) bersama rekan team mahasiswa peduli bencana yang terbentuk dengan sebuah kegiatan peduli tanggap bencana.

Dalam kegiatan tersebut para mahasiswa melakukan penggalangan dana melalui kepedulian masyarakat tanggamus untuk membatu warga yang terkena bencana banjir bandang beberapa waktu yang lalu selama satu minggu dan dikoordinatori langsung oleh Galih Nuraditio sebagai presiden BEM STMIK Pringsewu kampus Kotaagung, Kabupaten Tanggamus.

Selain itu, para mahasiswa juga berkoordianasi dengan komandan kodim 0424 tanggamus letkol inf Hista Soleh Harahap, S.Ip untuk melakukan pengiriman dana yang berasal dari masyarakat. Mereka keliling meminta sumbangan ke komplek Pemda Tanggamus maupun masyarakat melalui kotak peduli bencana tersebut. Selain dana ada juga yang memberikan bantuan berupa pakaian yang masih layak serta jenis bantuan lainya masih bermanfaat dan dibutuhkan oleh korban bencana alam tersebut.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Dandim Garut 0611 untuk mengecek barang bantuan yang telah dikirim dari Tanggamus ke Garut Jawa Barat dan kemudian untuk langsung dikondisikan kepada korban bencana disana,” ungkapnya saat dikonfirmasi beberapa waktu yang lalu.

Sementara itu ketua yayasan STMIK Pringsewu Dr, H Fauzi SE.M.Kom Akt, meyambut baik kegiatan mahasiswa yang selalu tanggap dengan bencana yang kapan saja dan dimana saja bisa terjadi tersebut.

“Kami sangat bangga dan mendukung sekali kegiatan mahasiswa yang tanggap dan perduli terhadap lingkungan dan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu saudara kita yang sedang terkena musibah. Hal tersebut sebagai bentuk keperdulian serta wujut dari persatuan dan kesatuan kita sebagai satu kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya, Sabtu (8/10/2016)

Akreditasi STMIK Pringsewu

Profil Perguruan Tinggi :

STMIK Pringsewu ialah satu dari sekian Perguruan Tinggi swasta di Nusantara yang berbentuk Sekolah Tinggi, diurus oleh dikti dan tercantum kedalam kopertis wilayah 2. Perguruan Tinggi ini telah lahir sedari tahun 28 April 1994 dengan Nomor SK PT 41DO2008 dan Tanggal SK PT 17 Maret 2008 , Sekolah Tinggi ini beralamat di Jl. Wismarini No. 09 Pringsewu Lampung, Kab. Kab. Pringsewu – Prop. Lampung – Indonesia.

Data Tambahan :

  • Kode Post : – 35373
  • Nomor Telp : – 0729-22240
  • Fax : – O729-22240
  • Email : – stmikpringsewu@yahoo.co.id

STMIK Pringsewu Gelar Konfrensi Mahasiswa Sistem Informasi (KMSI) 


STMIK Pringsewu Saat Konferensi Mahasiswa Sistem Informasi (KMSI) (bln.doc)

BANDARLAMPUNG News – Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer  (STMIK)  Pringsewu baru-baru ini menyelenggarakan Konferensi Mahasiswa Sistem Informasi (KMSI) bertajuk  ” The Important Role of Information and Comunication Technology (ICT) in Asean Free Trade Area (AFTA). Kegiatan berlansung  di aula kampus setempat, mengahadirkan  nara sumber  Prof. Dr. Styawan Widyarto dari Universitas Selangor (UNISEL) Malaysia.

Konfrensi  yang diikuti, ratusan  mahasiswa dan dosen  tersebut dibuka  oleh  Ketua  STMIK Pringsewu  Rita Irviani.  Kegiatan ini diawali dengan  presentasi ilmiah jurnal mahasiswa  tentang sistem pendukung keputusan untuk menentukan kualitas beras berbasis website pada kelompok tani di  Pekon (desa) Sidoharjo. Presentasi tersebut disampaikan Fiqih Satria , mahasiswa semester VI STMIK Pringsewu.

Sementara Prof. Dr. Styawan Widyato dari Unisel, memaparkan Tema Seminar, The Important Role of Information and Comunication Technology (ICT) in Asean Free Trade Area (AFTA).

Menurut Styawan ,  peranan teknologi informasi  dalam AFTA merupakan hal yang  sangat penting. Di menjelaskan,   berdirinya AFTA pada  28 Januari 1992 didasari  upaya  mengantisipasi ancaman ekonomi dunia. “Atas dasar ancaman ekonomi tersebut,  negara-negara Asean membentuk AFTA, “ ujarnya. Sedangkan  uang menjadi Agreement for an Integreted labor Market, lanjut dia,   adalah an integreted labor market in 2015 as a commitment. And By the year 2015 and bayond, skilled labor ini ASEAN countries would be free to move across countries as there will be free movent of goods. Diterangkan, setelah  tahun 2015  tenaga  kerja  pada negara-negara Asean  akan  dibebaskan dari  pajak atau visa masuk.  Karena itu,  negara-negara  Asean, sejak dini   harus  mempersiapkan sumber daya manusia. Mengingat, ketatanya persaingan menyongsong perdagangan global.

 

Disdikbudpar Pringsewu Seleksi Muli dan Mekhanai

INILAMPUNG.Com – Dinas Pendidikan, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disdikbudpar) Kabupaten Pringsewu mengadakan seleksi 86 peserta pemilihan Muli Mekhanai 2016 yang digelardi Aula Kampus STMIK Pringsewu, Selasa (15/3/2016).

Menurut Kabid Pariwisata Suchairi Sibarani, peserta yang mengikuti seleksi ini terdiri dari 47 muli dan 39 mekhanai rata-rata masih pelajar, mahasiswa dan umum asal kabupaten Pringsewu maupun dari luar kabupaten.

“Seleksi hari ini meliputi tahapan technical meeting, tes tertulis dan interview (wawancara). Nantinya mereka akan kita seleksi menjadi 12 pasang terdiri muli 12 orang dan mekhanai 12 orang,” katanya disela-sela acara.

Suchairi menjelaskan, pelaksanaan pemilihan Muli Mekhanai 2016 sudah ke 7 kali digelar yang merupakan program rutin Disdikbudpar kabupaten Pringsewu setiap tahunnya.

Karena, kegiatan yang di danai dari APBD Pemerintah menganggap penting bagian dari fisik membangun jiwa kepercayaan generasi muda dalam melestarikan budaya.

“Bahkan dalam seleksi muli mekhanai ini tidak hanya dari faktor cantik dan ganteng saja melainkan cerdas maupun memiliki keterampilan khusus. Tapi, para Muli Mekhanai ini bagaimana kedepan akan menjadi duta Pringsewu dalam mempromosikan potensi wisata dan budaya,” ujarnya.

Setelah terpilih masuk 12 besar pasangan muli dan mekhanai lanjut Suchairi Sibarani, para peserta nanti juga akan mendapatkan presentasi materi tentang budaya dan adat lampung lansung dari Staf Ahli Bupati pada, Rabu (16/3).

Selain itu juga peserta mendapatkan materi dan program pembinaan karang tina dari Ikatan Muli Mekhanai Kabupaten Pringsewu (IMMKARI).

Kemudian untuk rencana pelaksanaan Talent Show pemilihaan Muli Mekhanai 2016 pada Jumat (18/3) Malam dan Grand Final Sabtu (19/3) Malam yang berlansung di Pendopo Pringsewu dengan menghadirkan dewan juri dari Putri Pariwisata Indonesia, Ikatan Muli Mekhanai Lampung dan Anggota DPRD Pringsewu.”Bahkan pada grand final ini rencana akan disaksikan lansung oleh Bupati Pringsewu yang juga akan menyerahkan piala dan uang pembinaan kepada para finalis,”ujar Suchairi Sibarani.

Sementara itu, Kepala Disdikbudpar kabupaten Pringsewu, Heri Iswayudi berharap melalui pemilihan mulli mekhanai kabupaten Pringsewu tahun 2016 ini.”Kita harapkan para peserta mendapat pengetahuan dan keterampilan agar kelak mereka bisa menjadi teladan bagi muli mekhanai di Pringsewu serta menjadi duta wisata dan budaya kabupaten Pringsewu,” tandasnya. (@ top/ILc-3)

Merampok Mobil Saat DiTinggal Bertakziah

Berita Nasional: kamis 05 maret 2015,Pada pukul 10 Wib,Terjadi perampokan di pringsewu-lampung di dekat kampus STMIK Pringsewu-Lampung, depan kantin bunda. Pria muda ini, sangat berani menjalankan aksinya di siang bolong Merampokisi mobil yang sedang parkir.

Berinisial S (nama samaran) Menjalankan aksinya karena mobil tersebut ditinggalkan oleh pemilik mobil yang sedang Ditinggal bertakziah. Karna S sudah mengetahui bahwa mobil tersebut bukan orang dekat melainkan orang jauh ia kemudian memiliki sifat buruk untuk menjalankan aksi kejahatanya.

“Sebelumnya (S) berjalan mengelilingi mobil itu yang sedang berparkir untuk melihat kondisinya, lalu ia memecahkan kaca mobil untuk mengambil isi yang ada di dalam mobil tersebut” Diperkirakan di dalam mobil terdapat sebuah leptop,Dompet dll. Kata Seorang saksi yang sedang duduk di kantin bunda.

Kemungkinan (S) adalah anak kos karna ia melarikan diri untuk bersembunyi di belakang kantin bunda terdapat kos kosan. Tidak lama kemudian Polsek pringsewu mendengar kabar tersebut langsung menuju ke TKP.  Polisi berdatangan lalu para petugas menggrebek sebuah kos-kosan yang berada di belakang kantin bunda para warga pun ikut membantu untuk mengepung tempat persembunyian pencuri tersebut.

Kata saksi (Y) saat penggrebekan terdengar suara tembakan 2 atau sampai 3 kali, saya sedikit merasa takut karna ada suara tembakan, (Y) adalah seorang mahasiswa STMIK pringsewu, sebelumnya saya melihat terasangka sedang mondar mandir mengelilingi mobil parkir didepan ruko yang sudah lama tutup, saya kaget mendengar seperti pecahan kaca lalu ia membicarakan dengan 3 temannya sedang duduk. Ternyata (S) sedang memecahkan kaca mobil untuk melakukan aksi pencurianya.

Polsek setempat sigap dalam menangani kasus pencurian ini. Saksi di bawa kekantor polisi untuk dimintai keterangan dalam penanganan kasus ini.

Korpri PK Pringsewu Gelar Seminar Kesehatan

PRINGSEWU, LAMPUNGRAYA.COM – Dalam rangka memperingati hari lahir Koprs Pelajar Islam Indonesia, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Pengurus Komisariat Putri STMIK Pringsewu menggelar seminar kesehatan dengan tema “Safe Our Generation From Free Sex”, Senin (31/07).

Acata digelar di aula Kampus STMIK Pringsewu dan diikuti oleh mahasiswa STMIK serta pelajar SMA yang ada di Kabupaten Pringsewu.

Adapun yang menjadi pemateri dalam seminar ini yakni Riski Nisfi Ramdhini, M.Si., dosen kesehatan di STIKes Muhammadiyah Pringsewu dan Tri Nova Nurhayati S.K.M.,MM dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu.

Ketua panitia seminar Nofi Yanti menjelaskan bahwa kegiatan merupakan suatu momen yang harus disyukuri sebagai hari lahir Koprs Pelajar Islam Indonesia.

Nofi Yanti menuturkan kalau kegiatan bukan hanya sekedar seremonial semata, melainkan sebagai salah satu upaya meningkatkan peran perempuan demi kemajuan bangsa dan negara, tanpa melupakan kodratnya sebagai perempuan.

“Untuk itu, seminar ini selenggarakan sebagai wadah bertukar pikiran khususnya terkait dampak free sex. Apalagi fakta dilapangan, perempuan memiliki risiko yang lebih besar,” ungkapnya.

Desi Dwi Ningsih, Ketua Kopri Cabang PMII Pringsewu menuturkan kalau kegiatan bertujuan guna mengedukasi dan sebagai wadah menggali ilmu pengetahuan para remaja khususnya keluarga PMII, Mahasiswa STMIK Pringsewu.

“Apalagi pergaulan bebas saat ini kian menjadi budaya para remaja Namun, kami dari kader pmii insya allah masih dapat melakukan pencegahan salah satunya melalui seminar ataupun membuat forum-forum yang bersifat memberikan pengetahuan dampak negatif tentang hal tersebut,” terangnya.

Desi juga berharap, seminar yang dilaksanakan dapat membawa manfaat yang signifikan bagi produktifitas kaum perempuan.

Dalam kesempatan membuka acara seminar, Hj. Rita Irviani, M.M Ketua STMIK Pringsewu mengatakan, tentunya kegiatan seminar akan sangat berguna bagi kita.

“Terutama bagi mahasiswa, pelajar, dosen dan orang tua. Bersama kita selamatkan kehidupan generasi muda dari bahaya free sex. Kita tidak boleh tinggal diam dengan masa depan generasi muda dan kita harus ambil bagian untuk menyelamatkan anak-anak bangsa,” ajaknya. (rls)

 

Mahasiswa STMIK Pringsewu Bentuk Komunitas Design

Komunitas SPDC dibentuk sebagai sarana menggali potensi  mahasiswa STMIK Pringsewu dalam bidang mendesign, baik  grafis ataupun desain multimedia.

Terbentuknya komunitas ini mendapat respon positif pihak Yayasan Startech Pringsewu diantaranya, Ketua Yayasan H. Fauzi, Ketua STMIK Pringsewu Rita Irviani serta Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyaraka (LPPM) STIMIK Pringsewu, Andreas Andoyo.

Menurut Andreas Andoyo saat ini ada sekitar 170 mahasiswa. “Grand Launching SPDC ini sudah digelar, Minggu(18/1) di aula STIMIK Pringsewu,” kata Andoyo pada harianlampung.com, Senin (19/12).

Sementara Ketua Yayasan Startech Pringsewu, H. Fauzi mengaku, bangga terhadap semangat  mahasisa dalam membentuk komunitas SPDC ini. “Saya berharap kedepan akan lebih banyak lagi kominitas serupa yang dibentuk para mahasiswa untuk menunjang pengembangan bakat  dan ilmu yang didapat di bangku kuliah,” ungkap Fauzi.

Senada dengan Fauzi, Ketua STMIK Pringsewu Rita Irviani mengatakan, mahasiswa harus memiliki nilai lebih berupa keterampilan spesifik untuk menunjang pengembangan ilmu yang didapat di bangku kuliah.”Saya berharap komunitas ini dapat menjadi motivasi dan wadah para  mahasiswa menemukan potensi di bidang desain,” kata Rita.

Terpisah pembina SPDC Ahmad Khumaidi menjelaskan, komunitas ini merupakan wadah  berkumpulnya para mahasiswa untuk belajar mendesain.”SPDC dibetuk berdasarkan solidaritas para mahasiswa sesuai motto berkarya nyata berbakti pada nusa dan bangsa,”terangnya .

Dia berpesan para mahasiswa STMIK Pringsewu yang tergabung dalam komunitas SPDC, lebih mengutamakan kepentingan organisasi dari pada kepentingan pribadi.

(sulistiyo/mnz/eh)

STMIK Pringsewu Lepas 250 Mahasiswa KI

PRINGSEWU- Sekolah Tinggi Informasi Manajemen dan Informatika (STMIK) Pringsewu melepas 250 mahasiswa yang akan melaksanakan kunjungan industri (KI) ke Provinsi Yogyakarta dan Bandung. Acara pelepasan dilaksanakan di Pendopo Pringsewu Minggu (10/9) kemarin.

Ketua Yayasan Startech Pringsewu Lampung DR. H. Fauzi, S.E., M.Kom., AKt., CA. yang diwakili oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan Nur Aminudin, M.T.I mengatakan kunjungan industri (KI) akan dilaksanakan selama enam hari dari Minggu (10/9)hingga Jum’at (15/9).

“Kunjungan industri ini merupakan salah satu proses belajar, karena proses belajar bukan hanya di dalam kelas, namun belajar dengan menggali pengalaman orang lain juga merupakan proses belajar. KI sangat berperan penting bagi perkembangan mahasiswa STMIK Pringsewu,” paparnya.

Terlebih, lanjutnya, bagi mereka para calon tenaga kerja yang handal dibidang komputer yang kelak terjun di masyarakat. Mahasiswa STMIK Pringsewu harus memiliki bekal ilmu secara matang dan wawasan yang bersifat praktis. Ilmu itu ibarat cahaya yang selalu bersama kita, sudah pasti kita lebih suka cahaya dibandingkan dengan kegelapan.

“Hanya orang yang mau tidur saja yang pergi ke ruang yang gelap. Akan tetapi orang yang berilmu dimensinya bercahaya. Hati dan akalnya tetap bercahaya itu yang menjadi harapan kita semua untuk seluruh mahasiswa STMIK Pringsewu,” ujarnya.

Menurutnya, perjalanan menuntut ilmu termasuk perjalanan ibadah, menuntut ilmu merupakan hal yang paling wajib yang dilakukan manusia untuk memperluas wawasan sehingga derajat kita pun bisa terangkat.

“Ambil ilmu dan hikmah serta makna dari kunjungan industri ini, bagaimana ilmu-ilmu yang didapat dari kunjungan industri berkaitan tentang kewirausaahaan yang berbasis IT, diharapkan menjadi bekal bagi para mahasiswa,” ucapnya.