Konfrensi yang diikuti, ratusan mahasiswa dan dosen tersebut dibuka oleh Ketua STMIK Pringsewu Rita Irviani. Kegiatan ini diawali dengan presentasi ilmiah jurnal mahasiswa tentang sistem pendukung keputusan untuk menentukan kualitas beras berbasis website pada kelompok tani di Pekon (desa) Sidoharjo. Presentasi tersebut disampaikan Fiqih Satria , mahasiswa semester VI STMIK Pringsewu.
Sementara Prof. Dr. Styawan Widyato dari Unisel, memaparkan Tema Seminar, The Important Role of Information and Comunication Technology (ICT) in Asean Free Trade Area (AFTA).
Menurut Styawan , peranan teknologi informasi dalam AFTA merupakan hal yang sangat penting. Di menjelaskan, berdirinya AFTA pada 28 Januari 1992 didasari upaya mengantisipasi ancaman ekonomi dunia. “Atas dasar ancaman ekonomi tersebut, negara-negara Asean membentuk AFTA, “ ujarnya. Sedangkan uang menjadi Agreement for an Integreted labor Market, lanjut dia, adalah an integreted labor market in 2015 as a commitment. And By the year 2015 and bayond, skilled labor ini ASEAN countries would be free to move across countries as there will be free movent of goods. Diterangkan, setelah tahun 2015 tenaga kerja pada negara-negara Asean akan dibebaskan dari pajak atau visa masuk. Karena itu, negara-negara Asean, sejak dini harus mempersiapkan sumber daya manusia. Mengingat, ketatanya persaingan menyongsong perdagangan global.